Mungkin agak sulit untuk menjelaskan modulasi antiinflamasi crotoxin tanpa gambar yang tepat, tetapi itulah mengapa Mind the Graph ada!
Sebuah tinjauan penelitian ilmiah tentang Crotoxin, racun ular berbisa
Dalam 'Potensi Imunoterapi Crotoxin', Marco Sartim dkk. (2018) mencatat bahwa selama 80 tahun terakhir, Crotoxin telah menjadi salah satu racun terisolasi yang paling banyak diteliti dari bisa ular.
Crotoxin adalah komponen racun utama dalam bisa ular berbisa Crotalus durissus terrificus dari Amerika Selatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa efek imunomodulator C.d.t. dikaitkan dengan produksi mediator anti-inflamasi.
Kapasitas Crotoxin dan subunitnya untuk memodulasi sistem kekebalan tubuh memperkenalkan perspektif baru sebagai agen terapeutik yang potensial.
Para peneliti meninjau 161 artikel.
Periksa bagian artikel asli di sini.
Abstrak Grafis yang didukung oleh Mind the Graph
Penulis menggunakan platform Mind the Graph untuk membuat gambar skematik tentang sirkulasi, jaringan dan peristiwa seluler yang dimodulasi oleh Crotoxin dan subunitnya selama rangsangan inflamasi.
Penulis juga merinci sirkulasi darah, lokasi kelenjar getah bening limfosit dan peristiwa seluler yang terkait dengan efek imunosupresif Crotoxin dan subunitnya.
Inilah kekuatan infografis!
Kesimpulan para penulis tampaknya mengkonsolidasikan penelitian sebelumnya di bidang ini: "Crotoxin mampu menekan produksi antibodi anti-HSA IgG1 dan IgG2a spesifik dari tikus yang diimunisasi HAS, yang mengindikasikan kemampuannya untuk memodulasi respons Th1 dan Th2," klaim Sartim.
Dampak dan Kinerja Makalah
Kita dapat menganalisis dengan Altmetric data bahwa makalah ini memiliki lebih banyak kutipan daripada 84% artikel lain dari Springer Nature.
Gunakan kekuatan infografis untuk meningkatkan dan berdampak pada artikel Anda juga. Coba Mind the Graph!
Berlangganan buletin kami
Konten eksklusif berkualitas tinggi tentang visual yang efektif
komunikasi dalam sains.