Apa yang diperlukan untuk menjadi seorang visioner

Menjadi seorang visioner berarti lebih banyak berbicara secara visual daripada yang Anda bayangkan. Pernahkah Anda mencoba menjelaskan sebuah Ide baru tanpa memberikan sebuah cerita? Mungkin terdengar lucu, namun ketika kita mencoba menghadirkan sesuatu yang baru atau inovatif, kita menempatkannya dalam konteks; kita menjelaskannya dengan cara yang dapat berdampak pada orang-orang di sekitar kita. Pernahkah Anda menyadari hal itu?

Dalam ilmu pengetahuan, kita semua ingin menjadi seorang visioner. Kita mencari penemuan dan mengejar pertanyaan yang belum terjawab. Namun, satu hal yang biasanya kita lupakan adalah bahwa untuk menjadi seorang visioner, kita perlu berpikir secara visual.

Evan Sinar bekerja dengan beberapa perusahaan dan masalah ini tidak eksklusif untuk para ilmuwan. Setiap orang tampaknya kesulitan untuk berpikir secara visual. Tapi mengapa demikian?

"Kemampuan narasi visual adalah untuk mensintesis dan mengklarifikasi konsep bisnis yang ambigu dan kompleks dengan cara yang jelas sehingga orang dapat memahami apa yang harus dilakukan dari sekarang" Evan Sinar

Intinya, berbicara atau menulis informasi saja tidak cukup. Menurut Evan Sinar, kita juga perlu mentransformasikan informasi menjadi komprehensif dan meyakinkan. Hal ini berarti menyajikan informasi secara visual - dan menjadi seorang visioner.

Beberapa contoh cara menyajikan informasi secara visual adalah:

Pengusaha, pebisnis, guru, peneliti, dan ilmuwan selalu dibanjiri informasi baru setiap harinya. Untuk membuat keputusan yang tepat, kita semua harus mampu menginterpretasikan data. Informasi visual bisa sangat membantu.

Di masa depan, kita akan mengandalkan kecerdasan buatan untuk melakukan kerja keras untuk kita. Untuk saat ini, kita masih perlu mencari tahu sendiri.

Jika Anda ingin mengambil langkah pertama, lihat tautan di bawah ini:

Sumber https://goo.gl/pvbC9B

Apa yang diperlukan untuk menjadi seorang visioner

Berlangganan buletin kami

Tentang Fabricio Pamplona