Di abad ke-21, media sosial telah mengubah cara individu berkomunikasi dan bertukar informasi. Media sosial telah berkembang menjadi instrumen yang kuat untuk konektivitas dari seluruh dunia, serta memiliki pengaruh substansial terhadap bagaimana penelitian ilmiah dilakukan, dipertukarkan, dan dikomunikasikan kepada publik.
Artikel ini akan menyelidiki pentingnya ilmu pengetahuan dan media sosial, serta peluang dan tantangan yang dihadirkan oleh penggunaannya dalam penelitian dan komunikasi ilmiah.
Bagaimana Hubungan Sains dan Media Sosial?
Media sosial semakin penting dalam dunia sains, dengan beberapa keuntungan bagi para peneliti dan komunitas ilmiah.
Salah satu manfaat utama media sosial adalah memungkinkan para akademisi untuk berkomunikasi satu sama lain, mengembangkan jaringan profesional, dan berbagi temuan mereka. Para ilmuwan dapat menggunakan media sosial untuk mengomunikasikan hasil penelitian mereka, sehingga membantu meningkatkan eksposur dan dampak penelitian ilmiah dengan menjangkau audiens yang lebih luas di luar komunitas.
Media sosial juga dapat memudahkan pertukaran data dan sumber daya, yang dapat mengarah pada penelitian yang lebih efisien dan kolaboratif, sehingga mempercepat penemuan ilmiah dan mengurangi duplikasi upaya.
Selain itu, media sosial dapat digunakan untuk melibatkan akademisi dari disiplin ilmu lain yang tidak akan memiliki kesempatan untuk bekerja dengan cara lain. Hal ini dapat menghasilkan ide dan subjek penelitian baru serta pendekatan multidisiplin terhadap tantangan ilmiah.
Terakhir, media sosial dapat digunakan untuk melibatkan publik dengan sains dan mengembangkan pemahaman ilmiah, sehingga meningkatkan kepercayaan dan dukungan publik terhadap penelitian ilmiah.
Pentingnya Menggunakan Media Sosial untuk Mengkomunikasikan Penemuan Ilmiah
Media sosial memiliki kemampuan untuk meningkatkan efek penelitian dan mempromosikan pemahaman ilmiah dengan berinteraksi dengan audiens yang lebih besar, mendapatkan umpan balik secara real-time, dan meningkatkan kesadaran publik akan sains. Ada beberapa contoh di mana media sosial telah memajukan ilmu pengetahuan secara signifikan, yang menunjukkan betapa pentingnya media sosial:
- Wabah Ebola di Afrika Barat: Selama epidemi Ebola tahun 2014 di Afrika Barat, media sosial digunakan untuk melacak penularan penyakit dan menyebarkan informasi pencegahan dan pengobatan. Media sosial digunakan oleh para ilmuwan dan profesional kesehatan masyarakat untuk berkomunikasi satu sama lain dan dengan publik, serta untuk mengoordinasikan respons mereka terhadap wabah tersebut.
- Memantau gempa bumi: Media sosial telah digunakan untuk memantau gempa bumi dan bencana alam lainnya. Sebagai contoh, saat gempa bumi dan tsunami di Jepang tahun 2011, Twitter digunakan untuk mengomunikasikan informasi bencana dan menemukan orang yang hilang.
- CORD-19 (Dataset Penelitian Terbuka COVID-19): Dataset CORD-19 merupakan upaya kolaboratif dari para ilmuwan, peneliti, dan perusahaan teknologi untuk menyediakan sumber daya yang lengkap untuk penelitian ilmiah COVID-19. Inisiatif ini dimulai di media sosial pada tahun 2020, ketika para peneliti mengeluarkan ajakan untuk bertindak di Twitter, meminta bantuan untuk mengumpulkan koleksi penelitian ilmiah tentang COVID-19.
Prakarsa Ilmu Pengetahuan dan Media Sosial
Meningkatnya penggunaan media sosial dan platform daring lainnya untuk komunikasi ilmiah juga telah menghasilkan berbagai inisiatif untuk lebih memahami pengaruh ilmu pengetahuan dan media sosial.
Altmetric
Altmetricsebuah metode untuk mengukur pengaruh hasil penelitian di media sosial, media berita, blog, dan platform online lainnya. Metode ini memberikan representasi yang lebih komprehensif tentang perhatian yang diterima oleh penelitian. Baca "Altmetric: Panduan utama untuk meningkatkan visibilitas penelitian Anda" untuk memahami lebih lanjut.
Impactstory dan Kerangka Kerja Ilmu Pengetahuan Terbuka (OSF)
Cerita Dampak dan Kerangka Kerja Ilmu Pengetahuan Terbuka (OSF) Selain itu, kedua platform berbasis web ini juga berfungsi untuk mengatur dan mendistribusikan hasil penelitian. Impactstory berfokus pada pengukuran alternatif untuk menilai dampak penelitian, seperti penyebutan di media sosial, unduhan, dan kutipan, sedangkan OSF berfokus pada alat untuk mengatur dan mendistribusikan proyek penelitian, seperti pracetak, data, dan perangkat lunak.
Informasi yang salah dan berita palsu di media sosial
Misinformasi dan berita palsu di media sosial merupakan tantangan yang serius dan terus berkembang. Misinformasi adalah penyiaran informasi yang tidak benar atau menyesatkan dengan sengaja, sedangkan berita palsu adalah penyebaran berita palsu atau buatan yang disengaja.
Jaringan media sosial telah dihukum karena peran mereka dalam penyebaran informasi yang salah dan berita palsu, dan telah mulai mengembangkan sejumlah tindakan balasan.
Sebagai contoh, beberapa platform telah memperkenalkan prosedur pengecekan fakta dan mengurangi pemaparan informasi yang telah diidentifikasi sebagai informasi palsu atau menyesatkan. Platform lainnya memiliki standar yang membatasi jenis informasi yang salah atau mengharuskan pemberian label pada unggahan yang berisi materi yang diperdebatkan.
Namun, mengatasi tantangan misinformasi dan berita palsu di media sosial membutuhkan strategi yang kompleks dan memakan waktu. Meningkatkan literasi media, mendorong penyebaran informasi yang bertanggung jawab, mendukung organisasi pemeriksa fakta independen, dan membuat platform bertanggung jawab atas perannya dalam penyebaran misinformasi dan berita palsu merupakan alternatif untuk mengatasi tantangan yang serius dan memprihatinkan ini.
Lebih dari 75.000 Angka Ilmiah yang Akurat Untuk Meningkatkan Dampak Anda
Menggunakan angka dapat membantu Anda meningkatkan dampak penelitian Anda, dan melakukannya dengan alat yang tepat dapat membuat pekerjaan Anda lebih sederhana. Lihat Pikirkan Grafik dan kenali alat bantu hebat ini yang memberikan lebih dari 70.000 angka untuk membantu Anda menjadikan penelitian Anda luar biasa.
Berlangganan buletin kami
Konten eksklusif berkualitas tinggi tentang visual yang efektif
komunikasi dalam sains.