Perubahan iklim masih menjadi topik yang kontroversial. Terkadang bukti-bukti ilmiah memudar menghadapi opini pribadi dan pembicaraan polemik. Kami percaya bahwa setiap diskusi harus didasarkan pada apa yang telah kita ketahui sebagai masyarakat, berdasarkan ilmu pengetahuan. Jadi, artikel ini memiliki banyak tautan ke makalah ilmiah, wawancara ilmuwan, dan data yang solid. Jika Anda memiliki keraguan di bawah ini, sains bekerja untuk menjawabnya:
01. Ini dingin. Pemanasan global tidak terjadi.
Ada salju selama musim dingin. Fakta ini terkadang digunakan sebagai pernyataan untuk melawan pemanasan global. Pada tahun 2015, seorang Senator AS membawa bola salju ke lantai Senat, untuk "membuktikan" bahwa pemanasan global adalah sebuah kebohongan.
Memang namanya bisa sedikit membingungkan, tapi salju BUKAN bukti pemanasan global. Faktanya, suhu yang ekstrem adalah bukti kuat bahwa segala sesuatunya sedang berubah. Kita kehilangan suhu yang lembut. Ada banyak data ilmiah yang menunjukkan bagaimana suhu planet ini meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk memahaminya, kita perlu mengetahui perbedaan antara iklim dan cuaca. Iklim adalah rata-rata jangka panjang, sedangkan cuaca adalah apa yang kita periksa ketika kita ingin pergi ke pantai di akhir pekan. Artinya, cuaca terjadi dalam skala sementara. Kita terus melihat salju di musim dingin. Dan pemanasan global sedang terjadi.
Menurut Washington Postsejak tahun 2000, kami melihat lebih banyak lagi rekor suhu panas yang baru daripada yang dingin. Faktanya, pada tahun 2017, kami melihat lebih dari 10.000 rekor suhu dingin terpecahkan di stasiun cuaca di seluruh Amerika Serikat. Dan lebih dari 36.000 rekor suhu tinggi dipecahkan pada tahun yang sama.
A makalah baru yang diterbitkan di Nature menunjukkan bagaimana sejak akhir abad ke-20, kenaikan suhu menjadi yang paling cepat dalam dua milenium terakhir.
02. Tidak ada konsensus di antara para ilmuwan tentang dampak manusia terhadap perubahan iklim.
Ketika para penyangkal mengatakan bahwa tidak ada konsensus ilmiah tentang perubahan iklim, banyak orang yang berpikir bahwa ada 50-50 tentang bagaimana manusia berdampak pada perubahan iklim. Sesuatu seperti "Masing-masing pihak memiliki ilmuwannya". Namun, 99% ilmuwan setuju bahwa kita menyebabkan pemanasan global, menurut The Guardian dan NASA. Setidaknya 18 perkumpulan ilmiah di Amerika Serikat, mulai dari American Geophysical Union hingga American Medical Association, telah mengeluarkan pernyataan resmi tentang perubahan iklim. Di antara para peneliti iklim, kami sudah menjawab pertanyaan ini. Kita yang menyebabkannya. Sekarang kita perlu beralih ke pertanyaan berikutnya, seperti apakah mungkin untuk menghentikannya?
03. Ini hanyalah siklus alami. Itu pernah terjadi sebelumnya.
Ya, kita semua telah menonton Ice Age. Dan kita tahu bahwa planet Bumi adalah sebuah jiwa tua yang telah mengalami banyak hal, termasuk suhu ekstrem. Jadi, perubahan iklim yang terjadi saat ini bisa jadi merupakan proses alamiah, bukan? Kita hanya hidup dalam sebuah siklus yang lain. Ya, bisa jadi, tapi ini BUKAN yang ditunjukkan oleh data ilmiah terbaru.
Mari kita periksa kemungkinan penyebab alami dari peningkatan suhu:
Matahari: Energi dari matahari memiliki telah pergi turun, bukan naik, jadi jika perubahan energi matahari mendorong suhu kita, kita seharusnya menjadi lebih dingin, bukan lebih hangat.
Zaman Sebelum Zaman Es: Beberapa orang mengatakan bahwa planet ini lebih hangat karena kita baru saja pulih dari Zaman Es terakhir. Namun, yang menyebabkan Zaman Es adalah siklus orbit Bumi. Dan sesuai dengan kalender siklus planet kita, kita seharusnya menuju ke Zaman Es yang lainbukan yang hangat.
Vulkanisme: Gunung berapi menghasilkan gas yang memerangkap panas, jadi mereka bisa menjadi penyebab perubahan suhu, bukan? Sebenarnya, gunung berapi menghasilkan kurang dari 1% CO2 yang dihasilkan manusia. Selain itu, letusan besar, ketika terjadi, justru mendinginkan Bumi, bukan menghangatkannya. Makalah Nature berjudul Fase terakhir Zaman Es Kecil yang dipaksa oleh letusan gunung berapi menjelaskan bagaimana dunia mulai bergerak dari era yang didinginkan oleh gunung berapi ke iklim yang dihangatkan oleh emisi manusia selama abad ke-18.
Faktanya, ada Tidak ada bukti adanya periode hangat dan dingin yang koheren secara global selama Era Umum pra-industri. Di masa lalu, perubahan suhu tidak terjadi di lebih dari separuh dunia pada satu waktu. Baru setelah Revolusi Industri, suhu mulai berubah secara global. Makalah ini menunjukkan bagaimana "Kurangnya koherensi spatiotemporal ini mengindikasikan bahwa pemaksaan pra-industri tidak cukup untuk menghasilkan suhu ekstrem secara global dalam rentang waktu multidekade dan seratus tahun. Sebaliknya, kami menemukan bahwa periode terpanas dalam dua milenium terakhir terjadi selama abad ke-2 di lebih dari 98% di dunia. Hal ini memberikan bukti kuat bahwa pemanasan global akibat aktivitas manusia tidak hanya tak tertandingi dalam hal suhu absolut, namun juga belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal konsistensi spasial dalam konteks 2.000 tahun terakhir."
Kita perlu mengomunikasikan hasil-hasil penelitian ini agar dapat berdampak pada masyarakat. Mari kita tingkatkan komunikasi dalam sains bersama-sama?
Berlangganan buletin kami
Konten eksklusif berkualitas tinggi tentang visual yang efektif
komunikasi dalam sains.