Terjadinya demam yang disertai dengan nyeri otot, sakit kepala, muntah, dan mual hampir tidak berakibat fatal akhir-akhir ini. Namun, pada pertengahan abad ke-20, gejala-gejala ini berarti kengerian di Eropa, Asia, dan Afrika. Penyakit ini dikenal sebagai Demam berdarah Krimea-Kongo.
Dengan tingkat kematian 10-40%, virus ini sama mematikannya dengan namanya dan menyerang manusia dan hewan, dan terutama disebabkan oleh kutu. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari secara rinci tentang asal-usul virus ini, sifatnya yang mematikan, gejalanya, dan metode pencegahannya.
Apa yang dimaksud dengan Demam Berdarah Krimea-Kongo?
Demam Berdarah Krimea-Kongo (CCHF) adalah penyakit virus zoonosis yang ditularkan melalui kutu. Penyakit ini termasuk dalam genus, Nairovirus dari famili Bunyaviridae, yang endemik di Asia, Afrika, Eropa Timur, dan Timur Tengah.
Kejadian pertama CCHF adalah pada saat Perang Dunia II, dan ditemukan di antara personel Uni Soviet di Krimea. Setelah itu, ditemukan bahwa jenis virus lain yang menyebabkan penyakit demam di Kongo juga memiliki karakteristik yang sama. Dengan demikian, menggabungkan kedua tempat tersebut muncullah nama Demam Berdarah Krimea-Kongo.
Virus CCHF terutama menyerang hewan peliharaan seperti domba, kambing, dan sapi sebagai inangnya. Meskipun tidak semua kutu membawa virus CCHF, kutu dari genus Hyalomma adalah vektor utama.
Buat infografik virologi yang indah hanya dengan beberapa klik
Dengan menggunakan alat kami, Anda dapat dengan mudah membuat diagram dan infografis untuk meningkatkan kualitas makalah Anda dan menarik perhatian pembaca. Sebuah studi internal yang dilakukan oleh Cactus Communications menunjukkan bahwa makalah dengan infografis memiliki 15x lebih banyak kutipan dan 8x lebih banyak dibagikan di media sosial. Tingkatkan karya Anda dengan kekuatan visual.
Apa yang menyebabkan Demam Berdarah Krimea-Kongo dan bagaimana penyebarannya?
Tidak seperti virus lain yang berasal dari air atau udara, virus ini berasal dari kutu dan kemudian berpindah ke hewan, yang kemudian berpindah ke manusia.
Ketika kutu Ixodid (termasuk dalam genus Hyalomma) yang mengandung virus CCHF menggigit hewan, virus kemudian memasuki aliran darah hewan dan mulai menggunakannya sebagai inang yang mengarah ke siklus kutu-hewan-kutu di mana jika kutu yang tidak terinfeksi menggigit hewan yang terinfeksi, kutu tersebut juga akan terinfeksi dan mempengaruhi hewan lain.
Virus CCHF ditularkan ke manusia ketika mereka bersentuhan dengan darah atau jaringan hewan yang terinfeksi selama dan segera setelah penyembelihan. Oleh karena itu, orang-orang yang bekerja di industri peternakan, seperti pekerja rumah jagal, tukang jagal, dan dokter hewan, merupakan inang utama penyakit ini.
Virus ini menyebar di antara manusia melalui kontak tidak langsung, seperti jika seseorang bersentuhan dengan sekresi, darah, atau cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi, maka ia akan tertular. Seseorang juga dapat terinfeksi virus ini di rumah sakit, karena sterilisasi peralatan medis yang tidak tepat, persediaan medis yang terkontaminasi, atau penggunaan kembali jarum suntik yang terinfeksi.
Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue Krimea-Kongo
Virus memasuki tubuh manusia dan mulai berinkubasi, yang biasanya memakan waktu 2 hingga 9 hari, dan maksimum, bisa sampai 13 hari.
Gejala awal CCHF meliputi demam, sakit kepala, lemas, pusing, dan pendarahan dari hidung, mulut, atau lubang tubuh lainnya. Gejala yang parah termasuk kegagalan hati dan ginjal, yang menyebabkan kematian seketika. Pada beberapa kasus, gejalanya meliputi mata merah, tenggorokan merah, dan bintik-bintik merah di sekujur tubuh. Gejala ini juga dapat berupa penyakit kuning dan dapat merusak persepsi sensorik.
Tingkat kematian CCHF diperkirakan sekitar 30%.
Pencegahan dan Pengobatan Demam Berdarah Dengue Krimea-Kongo
Cara terbaik untuk mencegah CCHF adalah dengan menghindari gigitan kutu dan melakukan tindakan pencegahan saat bekerja dengan hewan yang mungkin terinfeksi virus dengan mengenakan pakaian pelindung dan menggunakan obat nyamuk.
Tidak ada pengobatan khusus untuk CCHF; pengobatan ini terutama bersifat suportif. Ini mencakup pengamatan yang cermat terhadap keseimbangan cairan tubuh, dukungan hemodinamik, koreksi elektrolit yang abnormal, dan pengobatan yang tepat untuk infeksi sekunder.
Ribavirin vs Demam Berdarah Krimea-Kongo
Penting untuk digarisbawahi bahwa obat antivirus ribavirin terbukti efektif melawan infeksi CCHF. Meskipun virus ini tampaknya benar-benar tidak terdeteksi akhir-akhir ini, kita tetap perlu menjaga diri kita sendiri dan memastikan bahwa persediaan di rumah sakit telah disterilkan dengan baik. Penting juga untuk menjauhi kutu, dan jika Anda mencurigai ada kutu yang menggigit Anda, kunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan menyeluruh.
Mengkomunikasikan ide dan temuan Anda dengan mudah
Apa cara yang lebih baik untuk mengomunikasikan pemikiran dan hasil penelitian Anda selain melalui visual? Mind the Graph adalah alat bantu infografis dengan perpustakaan ilustrasi grafis yang akan membantu Anda mengomunikasikan ide dan temuan Anda tanpa susah payah.
Berlangganan buletin kami
Konten eksklusif berkualitas tinggi tentang visual yang efektif
komunikasi dalam sains.